Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep <p>Jurnal Keperawatan GSH adalah jurnal keperawatan untuk perawat, akademisi, dan praktisi. Jurnal Keperawatan GSH ini menerima artikel penelitian asli dan relevan di bidang keperawatan, serta studi literatur dan laporan kasus khususnya keperawatan atau kesehatan. Fokus dan scope jurnal ini adalah Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Dasar, Keperawatan Komplementer, Keperawatan Paliatif, Kesehatan, Reproduksi, Kebidanan, HIV/AIDS, Tuberculosis dan masalah kesehatan lainnya. Proses Review dilakukan dengan sistem blinded. Jurnal ini diterbitkan secara berkala pada bulan Januari dan Juli setiap tahun.</p> en-US jurnal.keperawatangsh@gmail.com (Nita Yunianti Ratnasari, S.Kep., Ns., M.Kes.) jurnal.keperawatangsh@gmail.com (Karimah Dwika Gustandra, S.Kom.) Wed, 31 Jan 2024 15:37:50 +0000 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS TINGKAT ANSIETAS DAN STRES SAAT MENGHADAPI PENILAIAN AKHIR SEMESTER PADA MAHASISWA AKPER GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/103 <p><em>Psychotic disorders, anxiety and depression can be caused by various stressors experienced by teenagers. Anxiety and stress which cause more severe conditions, namely depression, will cause mental disorders in teenagers. Anxiety and stress problems cause health problems for the nation's next generation in Indonesia and the world. This research aims to determine the prevalence level of anxiety and stress in students when facing final semester exams (UAS) at Akper Giri Satria Husada, Wonogiri Regency, Indonesia. The research uses a descriptive quantitative design with a crosssectional approach. The instrument applied in the research was the DASS42 questionnaire which has been applied in several previous studies. The population in the study were all students at Akper Giri </em><em>Satria Husada Wonogiri. The sampling technique used purposive sampling. The research sample was 98 students of Akper Giri Satria Husada Wonogiri. Most of the respondents based on gender characteristics, namely women experienced mild stress, 58 (59.2%), age characteristics, experienced mild stress at the age of ≥ 18 years, 57 (58.1%), based on the class that experienced the most mild stress. there were 35 (35.7) class 2 respondents. The research results showed that the prevalence of anxiety was 63 (64.3%) and stress was 35 (35.7%).</em></p> <p> </p> <p>Gangguan psikotik, cemas dan depresi dapat ditimbulkan oleh berbagai stressor yang di alami oleh remaja. Ansietas dan stres yang menyebabkan kondisi lebih berat yaitu depresi akan menimbulkan masalah gangguan jiwa pada remaja. Permasalahan ansietas dan stres menyebabkan permasalahan kesehatan bagi generasi penerus bangsa di Indonesia dan dunia. Penelitian ini mempunyai tujuan <br />untuk mengetahui tingkat prevalensi ansietas dan stres pada mahasiswa saat menghadapi ujian akhir semester (UAS) di Akper Giri Satria Husada Kabupaten Wonogiri Indonesia. Penelitian menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang diaplikasikan dalam penelitian adalah kuesioner DASS42 yang telah diterapkan pada beberapa penelitian sebelumnya. Populasi pada penelitian seluruh mahasiswa di Akper Giri Satria Husada Wonogiri.Tehnik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian adalah mahasiswa Akper Giri Satria Husada Wonogiri sejumlah 98 orang. Sebagian besar responden <br />berdasarkan karakteristik jenis kelamin yaitu pada perempuan mengalami stres ringan sejumlah 58 (59,2%), karakteristik usia mengalami stres ringan pada usia ≥ 18 tahun sejumlah 57 (58,1%), berdasarkan kelas yang paling banyak mengalami stres ringan adalah responden kelas 2 sejumlah 35 (35,7). Hasil penelitian prevalensi ansietas sejumlah 63 (64,3%) dan stres sejumlah 35 (35,7%).</p> susana nurtanti Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/103 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG STUNTING TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DIDESA BLIMBING NGADIROJO https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/123 <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Stunting is a condition of growth failure in children with chronic malnutrition problems caused by a lack of nutritional intake for a long time, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or short (dwarf) than the age standard. Stunting that occurs in toddlerhood can increase mortality rates, low cognitive abilities and motor development and unbalanced body functions for adulthood. Therefore, it is necessary to improve nutrition that affects the incidence of stunting. Efforts to improve knowledge and attitudes are carried out through health education which is carried out as an effort to increase mothers' knowledge and attitudes about preventing stunting. <strong>Methods: </strong></em><em>This research method uses a qualitative method with a case study approach, the population in this study is mothers with toddlers in Blimbing Ngadirojo Kidul Village, as many as 30 people. <strong>Research Results:</strong> The results (pre-test) of the average level of knowledge of respondents were 69% and the results (post-test) of the average level of knowledge of respondents was 95%. Meanwhile, the results (pre-test) of the average attitude level of respondents were 73% and the results (post-test) of the average level of knowledge of respondents was 95%. <strong>Conclusion:</strong> Respondents experienced an increase in their level of knowledge and attitudes after being given health education about stunting. Thus, providing health education about stunting affects the level of knowledge and attitudes of mothers in the village of Blimbing, Ngadirojo Kidul.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak dengan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Stunting yang terjadi pada masa balita dapat meningkatkan angka kematian, kemampuan kognitif dan perkembangan motorik yang rendah serta fungsi tubuh yang tidak seimbang untuk masa dewasanya. Oleh karena itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang mempengaruhi kejadian stunting usaha perbaikan pengetahuan dan sikap ini dilakukan melalui pendidikan Kesehatan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan stunting. <strong>Metode: </strong>Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, populasi dalam penelitian ini ibu dengan anak batita diDesa Blimbing Ngadirojo Kidul, sebanyak 30 orang. <strong>Hasil Penelitian: </strong>Hasil (pre-test) tingkat pengetahuan rata-rata responden 69% dan hasil (post-test) rata-rata tingkat pengetahuan responden adalah 95%. Sedangkan hasil(pre-test) tingkat sikap rata-rata responden 73% dan hasil (post-test) rata-rata tingkat pengetahuan responden adalah 95%. <strong>Kesimpulan: </strong>Responden mengalami peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting. Sehingga, pemberian pendidikan kesehatan tentang stunting berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu didesa blimbing, ngadirojo kidul.</p> Retno Ambarwati; Wahyunti Kristiningtyas Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/123 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH KOMPRES HANGAT PADA LEHER TERHADAP NYERI KEPALA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN BLIMBING https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/120 <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood pressure in arterial blood vessels or is a condition of systolic blood pressure more than 140 mmHg and diastolic blood pressure more than 90 mmHg. The initial symptoms of hypertension are usually asymptomatic, characterized only by a rise in blood pressure. The rise in blood pressure is initially temporary but eventually becomes permanent. When symptoms appear, they are usually vague. Headache or headache pain, usually in the nape/neck. Headaches occur due to atherosclerosis which causes spasm in the arteries and decreased O2 (oxygen) in the brain. The pain can be treated with nonpharmacological management, one of which is by using warm compresses. Warm compress is the provision of warmth / heat in certain areas. </em><strong><em>Research Method</em></strong><em>: This research is a type of pre-experimental research. The research design uses One Group Pre-test and Post-test, namely a type of experimental research to determine the relationship between variables by carrying out an intervention and then observing it before and after the intervention (Sani, 2012). The research was conducted in May - June 2023, taking the research location in Blimbing Hamlet, Ngadirojo Kidul, Wonogiri Regency. The population in this study was 55 elderly people with hypertension. The sample in this study was 30 people. The sampling technique is simple random sampling. The data collection technique was carried out twice, namely before the intervention (pre test) and after the intervention (post test). </em><strong><em>Results</em></strong><em>: The results of observations that have been made and all respondents show that after the nursing procedure of warm compresses on the neck for 3 consecutive days there is a decrease in the head pain scale in all respondents. From an average pain scale of 5.43 on the first day to a pain scale of 2 on the third day. This shows a change in the scale of headaches in respondents.</em> <strong><em>Conclusion</em></strong><em>: The results of the analysis carried out from all respondents obtained data that after the warm compress nursing procedure on the neck all respondents experienced a decrease in pain scale and changes, namely soreness in the nape of the neck, dizziness and reduced head pain. This the problem is resolved and the intervention is continued independently.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri atau merupakan kondisi tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Gejala awal hipertensi biasanya adalah asimtomatik, hanya ditandai dengan kenaikan tekanan darah. Kenaikan tekanan darah pada awalnya sementara tetapi akhirnya menjadi permanen. Ketika gejala muncul, biasanya samar. Sakit kepala atau nyeri kepala, biasanya di tengkuk/leher. Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklerosis yang menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan penurunan O2 (oksigen) di otak. Nyeri tersebut dapat ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis, salah satunya yaitu dengan menggunakan kompres hangat. Kompres hangat adalah pemberian rasa hangat/panas didaerah tertentu. <strong>Metode Penelitian</strong>: Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan <em>One Group Pre-test </em>dan<em> Post-test </em>yaitu jenis penelitian eksperimen untuk menentukan hubungan antar variabel dengan melakukan intervensi kemudian diamati sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (Sani, 2012). Penelitian dilakukan bulan Mei - Juni 2023 dengan mengambil lokasi penelitian di Dusunn Blimbing, Ngadirojo Kidul, Kabupaten Wonogiri. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi yang berjumlah 55 orang. Sampel dalam penelitian ini &nbsp;sebanyak 30 orang. Teknik sampling dengan simple random sampling. Teknik pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dilakukan intervensi (pre test) dan sesudah dilakukan intervensi (post test). <strong>Hasil</strong>: Hasil pengamatan yang telah dilakukan dan keseluruhan responden menunjukkan bahwa sesudah dilakukan prosedur keperawatan kompres hangat pada leher selama 3 hari berturut-turut terjadi penurunan skala nyeri kepala pada seluruh responden. Dari rata-rata skala nyeri 5,43 pada hari pertama menjadi skala nyeri 2 pada hari ketiga. Hal ini menunjukan adanya perubahan skala nyeri kepala pada responden. <strong>Kesimpulan</strong>: Hasil analisa yang dilakukan dari keseluruhan responden didapatkan data bahwa sesudah dilakukan prosedur keperawatan kompres hangat pada leher semua responden mengalami penurunan skala nyeri dan perubahan yaitu pegal pada tengkuk, pusing dan nyeri kepala berkurang. Dengan demikian masalah teratasi dan intervensi dilanjutkan secara mandiri.</p> <p>&nbsp;</p> kristiana purwandari Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/120 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 MALNUTRISI PADA ANAK DIBAWAH LIMA TAHUN DAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/118 <p>Background: Malnutrition i a condition when there is an imbalance, whether it is a lack or excess of nutrition in a person's body. This condition can actually attack anyone at any age. However, most cases of malnutrition usually occur in the children's age group. Malnutrition can actually be <br />interpreted as a child's nutrition being insufficient or even excessive. Both cause health problems and interfere with your little one's development. Malnutrition is divided into 2 large groups of conditions, namely undernutrition and overnutrition. Therefore, malnutrition and micronutrient supplementation in children need serious attention. Objective: The aim of this literature review is to analyze the <br />incidence of malnutrition in toddlers and the effectiveness of providing micronutrient supplementation to overcome malnutrition. Method: literature review with critical appraisal. Data was extracted from several sources and then synthesized into review articles from 10 different articles. Results: analysis of 10 journals conducted by researchers shows that providing micronutrient supplementation can help fulfill nutritional needs in children with malnutrition. Conclusion: The Indonesian <br />government has launched the provision of Taburia supplements to overcome the problem of malnutrition in children. Taburia contains 12 types of vitamins and 4 types of minerals which are needed for growth and development and preventing anemia in toddlers.</p> <p> </p> <p>Latar Belakang: Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan, entah itu kekurangan atau kelebihan nutrisi di dalam tubuh seseorang. Kondisi ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja di usia berapa pun. Namun, kebanyakan kasus malnutrisi biasanya dialami oleh kelompok usia anak-anak. Malnutrisi sebenarnya bisa diartikan sebagai nutrisi anak kurang cukup atau bahkan kelebihan. Keduanya sama-sama menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu perkembangan si kecil. Malnutrisi terbagi menjadi 2 kelompok besar kondisi, yakni gizi kurang (undernutrition) dan gizi lebih (overnutrition). Oleh karena itu malnutrisi dan pemberian suplementasi mikronutrien pada anak-anak perlu mendapat perhatian yang serius.</p> <p>Tujuan: Tujuan dari literature review ini untuk menganalisis kejadian malnutrisi pada balita dan efektivitas pemberian suplementasi mikronutrien untuk mengatasi malnutrisi.</p> <p>Metode: literature review dengan <em>critical appraisal. </em>Data diekstrak dari beberapa sumber dan kemudian di sintesis menjadi artikel review dari 10 artikel yang berbeda.</p> <p>Hasil: analisis dari 10 jurnal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil bahwa pemberian suplementasi mikronutrien dapat membantu pemenuhan zat gizi pada anak dengan malnutrisi.</p> <p>Kesimpulan : Pemerintah Indonesia Mencanangkan Pemberian Suplemen Taburia untuk mengatasi masalah Malnutrisi pada anak. Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 jenis mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan mencegah terjadinya anemia pada balita.</p> Dewi Setyoningsih Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/118 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 GAMBARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PASIEN PULANG TERINTEGRASI PADA PASIEN CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT (CVA) https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/105 <p>Introduction: Patients with Cerebral Vascular Accident (CVA) or stroke have physical, psychological, social and economic impacts. So the daily activities of stroke patients require help and support from other people, especially when the patient is discharged from the hospital. Nurses play a <br />very important role in planning a patient's discharge, including education and care carried out after the patient leaves the hospital. Planning for patients to go home can improve the interpersonal teaching and learning process, nurses play a role in explaining the nursing actions received by patients. Method: This research uses a qualitative descriptive method, with a total sample sampling <br />technique of 15 nurses in the stroke ward, data collected by direct observation. The analysis used is descriptive analysis to determine the frequency distribution of variable categories, namely data for evaluating the implementation of patient discharge planning. Results: Introduction education was 100% implemented, 73% regulations were implemented well, disease/diagnosis education was 100% <br />implemented well. Implementation of education during treatment was 100% carried out. Education with METHOD, implementation of Medication education is 100%, Environmental education with 13% category is well implemented, Treatment education with 26% is well implemented. Health education is 100% well implemented, Outpatient referral education is 100% good, Diet education is 100% well implemented. Conclusion: Nurses as discharge planners are in a good category in providing education when admitted to hospital and when patients are treated, but there are nurses who have not provided education when patients go home using METHOD (Medication, Environment, Treatment, Health, Outpatient referral, Diet).</p> <p> </p> <p><strong>Pendahuluan :</strong> Pasien dengan Cerebral Vascular Accident (CVA) atau stroke memiliki dampak baik fisik, psikologis, social dan ekonomi. Sehingga aktifitas sehari hari pasien stroke memerlukan bantuan dan dukungan dari orang lain, terutama pada saat keadaan pasien setelah keluar rumah sakit. Perawat sangat berperan penting dalam perencanaan pulang pasien meliputi edukasi serta perawatan yang dilakukan setelah pasien keluar rumah sakit. Perencanaan pasien pulang dapat meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal, perawat berperan dalam menjelaskan tindakan keperawatan yang diterima pasien. <strong>Metode : </strong>Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan Teknik sampling total sample yaitu 15 perawat yang berada di bangsal stroke, data yang dikumpulkan dengan cara observasi langsung. Analisa yang digunakan adalah Analisa deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi kategori variable yaitu data untuk evaluasi pelaksanaan perencanaan pemulangan pasien. <strong>Hasil : </strong>Edukasi pengenalan 100% terlaksana, peraturan 73% terlaksanan dengan baik, edukasi penyakit/diagnosa 100% terlaksanan baik. Pelaksanaan edukasi selama dirawat 100% terlaksana. Edukasi dengan METHOD, pelaksanaan edukasi <em>Medication</em> yaitu 100%, edukasi <em>Environtment </em>dengan kategori 13% terlaksana dengan baik, edukasi <em>Treatment </em>dengan 26% terlaksana dengan baik. edukasi <em>Health </em>dengan 100% terlaksana dengan baik, edukasi <em>Outpatient referral </em>dengan kategori baik 100%, edukasi <em>Diet </em>dengan kategori 100% terlaksana dengan baik. <strong>Kesimpulan :</strong> Perawat sebagai perencana pemulangan sudah dalam kategori baik dalam memberikan edukasi saat masuk rumah sakit dan saat pasien dirawat, namun terdapat perawat yang belum melakukan edukasi saat pasien pulang dengan METHOD (<em>Medication, Environtment, Treatment, Health, Outpatient referral, Diet).</em></p> Fatimatuzzahra khairunisa Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/105 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI GRADE 2 DI DESA LEBAK PRACIMANTORO https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/124 <p><strong>Background</strong>: Hypertension or high blood pressure is a condition when there is an increase in blood pressure, namely above 140 mmHg. Increased blood pressure occurs due to: gender, age, obesity, lack of exercise, smoking habits. Boiled water from celery leaves can lower blood pressure. The aim of the research was to determine the effect of giving boiled water from celery leaves on reducing blood pressure in sufferers of grade 2 hypertension in Lebak Pracimantoro Village. <strong>Research method</strong>: This type of research is descriptive qualitative. The population in this study were hypertension sufferers in the Lebak Pracimantoro Village area. The research sample was 30 people. The research instruments are SOP for boiled celery leaves and blood pressure measurements, observation sheets, and blood pressure meters. <strong>Research results</strong>: The research results showed that the average blood pressure of 30 respondents before giving boiled celery leaf water was 178/91.2 mmHg. After giving boiled water from celery leaves, the average blood pressure of the 30 respondents was 139/81.9 mmHg. <strong>Conclusion</strong>: Based on the analysis of research results, it was concluded that boiled water from celery leaves is effective as a non-pharmacological therapy for lowering blood pressure in sufferers of Grade 2 Hypertension.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>L</strong><strong>atar belakang</strong> : Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan keadaan ketika terjadi kenaikan tekanan darah yaitu diatas 140 mmHg. Peningkatan tekanan darah terjadi akibat : jenis kelamin, usia, obesitas, kurang melakukan olahraga, kebiasaan merokok. Air rebusan daun seledri dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Grade 2 Di Desa Lebak Pracimantoro. <strong>Metode penelitian</strong> : Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah Desa Lebak Pracimantoro. Sampel penelitian sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian ini SOP rebusan daun seledri dan pengukuran tekanan darah, lembar observasi, dan tensi meter. <strong>Hasil penelitian </strong>: Hasil penelitian didapatkan rata-rata tekanan darah pada 30 responden sebelum pemberian air rebusan daun seledri adalah 178/91,2 mmHg. Setelah dilakukan pemberian air rebusan daun seledri rata-rata tekanan darah dari 30 responden adalah 139/81,9 mmHg. <strong>Kesimpulan</strong> : Berdasarkan analisis hasil penelitian maka diambil kesimpulan bahwa air rebusan daun seledri efektif sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi Grade 2.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Nugroho Priyo Handono Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/124 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN PERILAKU CERDIK DENGAN NILAI TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SELOGIRI WONOGIRI https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/122 <p><strong><em>Background</em></strong><em> : Hypertension is a disease the incidence is increasing every year. CERDIK and PATUH programs are government's efforts in handling hypertension. Controlled blood pressure by performing hypertension management behavior or SMART behavior prevent complications and death from hypertension. Study conducted with aim of knowing relationship between CERDIK behavior and the blood pressure of prolanis participants at the </em><em>Selogiri</em> <em>Health Center, Wonogiri Regency.</em></p> <p><strong><em>Objective</em></strong><em> : To knowing wheter there is a relationhip between CERDIK behavior and the blood pressure of </em><em>hypertension sufferer</em><em> at </em><em>the </em><em>Selogiri</em> <em>Health Cente</em><em>r</em><em>.</em></p> <p><strong><em>Method</em></strong><em> : This research is </em><em>quantitative method and the research design is descriptive correlation </em><em>with a cross sectional approach. The population in this study were patients with hypertension in Girimarto Health Center with a total sample of 7</em><em>7</em><em> people selected by purposive sampling. </em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em> : </em><em>The results showed there where the more CERDIK behavior prolanis increases, </em><em>the more controlled a prolanis blood pressure would be.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Latar Belakang</strong> : Hipertensi merupakan penyakit yang angka kejadiannya semakin meningkat setiap tahunnya. Program CERDIK dan PATUH merupakan upaya pemerintah dalam penanganan hipertensi. Pengendalian tekanan darah dengan melakukan perilaku manajemen hipertensi atau perilaku CERDIK mencegah terjadinya komplikasi dan kematian akibat hipertensi. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan perilaku CERDIK dengan tekanan darah peserta prolanis di Puskesmas Girimarto Kabupaten Wonogiri.</p> <p><strong>Tujuan</strong> : Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui adakah hubungan antara perilaku CERDIK dengan tekanan darah penderita hipertensi puskesmas selogiri</p> <p><strong>Metode</strong> : &nbsp;Penelitian ini merupakan metode kuantitatif dan desain penelitiannya adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Puskesmas Girimarto dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang yang dipilih secara &nbsp;<em>purposive sampling</em>.</p> <p><strong>Hasil</strong> : Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat perilaku CERDIK seorang prolanis maka tekanan darah prolanis akan semakin terkontrol</p> Yohanes Wahyu Nugroho Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/122 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 IMPLEMENTATION OF GUIDED IMAGINATION TECHNIQUES FOR REDUCES PAIN IN POST ORIF PATIENTS CRURIS DEXTRA FRACTURE https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/119 <p><em>Fractures are fractures caused by trauma or physical exertion, as well as the soft tissue around the bones that can determine whether a fracture is complete or not. The purpose of study was to determine whether the implementation of guided imagery techniques was effective in reducing the pain scale in cruris fracture postoperative patients. This research is in the form of a case study using a descriptive research method. The results of implementing guided imagery technique nursing actions for 3 days found that pain was reduced, this proves the act providing guided imagery techniques can affect the process of reducing pain intensity. On the first day the authors get data a pain scale of 5 from (0-10) to 4, on day 2 the patient's pain scale from 4 to 3, on day 3 the authors get data on a patient's pain scale from 3 to 2. The results of this case study are expected can be useful for learning media and as a scientific reference for further researchers, especially in the field of nursing.</em></p> <p> </p> <p>Fraktur merupakan patahnya tulang yang ditimbukan oleh adanya trauma atau kekuatan fisik, serta disebabkan oleh jaringan lunak sekitarnya yang dapat menentukan patah tulang yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan teknik imajinasi terbimbing efektif dalam mengurangi tingkat nyeri pada pasien pasca operasi fraktur. Penelitian ini berbentuk studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penerapan teknik imajinasi <br />terbimbing selama 3 hari didapatkan bahwa nyeri berkurang, hal ini membuktikan bahwa tindakan pemberian teknik imajinasi terbimbing dapat mempengaruhi dalam proses penurunan intensitas nyeri. Pada hari ke 1 penulis mendapatkan data skala nyeri 5 dari (0-10) menjadi 4, pada hari ke 2 skala nyeri pasien dari 4 menjadi 3, pada hari ke 3 penulis mendapatkan data skala nyeri pasien dari 3 menjadi 2. Diharapkan hasil studi kasus penelitian ini dapat bermanfaat bagi pasien dengan nyeri dan sebagai referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya khususnya dibidang keperawatan.</p> Dedeh Ri'ayatul Maula Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/119 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 LITERATURE REVIEW : TERAPI NON FARMAKOLOGI PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/117 <p>The prevalence of anemia for pregnant women in Indonesia is 37.1%, an increase in 2018 of 48.9%. Pregnant women are prone to anemia because their diets are less diverse and nutritionally balanced, lack of intake of foods rich in iron sources, repeated pregnancies in a short time, pregnant women experience Chronic Energy Deficiency (CED). Anemia in pregnant women can have an impact on the growth and development of children. Overcoming anemia by means of pharmacology, namely consuming Fe supplements. Fe supplements to be more effective coupled with non-pharmacological therapies that can help absorb Fe in the body. Non-pharmacological management of anemia such as spinach, guava, Moringa leaves, dates, etc. The purpose of the study was to review some of the literature regarding the prevention and control of anemia by non-pharmacological means. The method used in this study was <br />metadata analysis using a literature review which explored the benefits of non-pharmacological therapy to treat anemia in pregnant women. Anemia pregnant women can be treated with pharmacological therapy and accompanied by non-pharmacological therapy so that Fe can be absorbed effectively.</p> <p> </p> <p>Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 48,9%. Ibu hamil rentan terhadap anemia karena pola makan yang kurang beragam dan bergizi seimbang, kurangnnya asupan makanan kaya sumber zat besi, kehamilan yang berulang dalam waktu singkat, ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK). Anemia pada ibu hamil dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Penanggulangan anemia dengan cara farmakologi yaitu mengkonsumsi suplemen Fe. Suplemen Fe agar lebih efektif dibarengi dengan terapi non farmakologi yang dapat membantu penyerapan Fe di dalam tubuh. Penanggulangan anemia secara non farmakologi seperti bayam, jambu, daun kelor, kurma, dll. Tujuan penelitian untuk melakukan <em>review</em> pada beberapa <em>literature </em>mengenai pencegahan dan penanggulangan anemia dengan cara non farmakologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metadata analisis dengan menggunakan tinjauan literatur (<em>literature review</em>) yang menggali mengenai manfaat terapi non farmakologi untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil. Ibu hamil anemia dapat ditangulangi dengan terapi farmakologi dan dibarengi dengan terapi non farmakologi agar Fe dapat diabsorbsi dengan efektif.</p> Fatihah Wari Nurjanah Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/117 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 WARM WATER FOOT SOAK HYDROTHEARPY FOR REDUCING BLOOD PREASSURE https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/125 <p><em>Hypertension is a physical condition characterized by systolic blood pressure &gt;140 mmHg and diastolic pressure &gt;90 mmHg. the prevalence of hypertension in Indonesia is 34.1%. Ineffective perfusion is a decrease in blood circulation at the capillary level which can interfere with the body's metabolism. hydrotherapy soak feet in warm water can increase activity (cells) by allowing energy to move through convection (flow through liquid media), causing blood vessels to widen and improve blood circulation throughout the body which causes blood pressure to decrease. The purpose of writing a scientific paper is to find out the implementation of warm water foot soak hydrotherapy to treat hypertension in Mrs. D. The method of scientific writing is in the form of case studies using descriptive research methods. The results of the case study were that after hydrotherapy, soaking feet in warm water for 3 consecutive days, blood pressure decreased, this proves that hydrotherapy, soaking feet in warm water is very influential in the process of lowering blood pressure. Conclusion in the case study of Patient Ny. D has decreased blood pressure. hydrotherapy soak feet in warm water at Mrs. D obtained blood pressure of 150/80 mmHg before 175/100 mmHg. It is hoped that this scientific paper can become a reference in providing implementation in hypertensive patients with ineffective peripheral perfusion management problems.</em></p> <p> </p> <p>Hipertensi merupakan kondisi fisik yang ditandai dengan tekanan darah sistolik &gt;140 mmHg dan tekanan diastolik &gt;90 mmHg, berdasarkan dua pengukuran atau lebih. prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. hydrotherapy rendam kaki air hangat dapat meningkatkan aktivitas (sel) dengan memungkinkan energi bergerak melalui konveksi (mengalir melalui media cair), menyebabkan pembuluh darah melebar dan melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah menurun. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah mengetahui implementasi hydrotherapy rendam kaki air hangat untuk mengatasi hipertensi pada Ny. D. Metode karya tulis ilmiah berbentuk studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil studi kasus adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan hydrotherapy rendam kaki air hangat selama 3 hari <br />berturut-turut tekanan darah menurun, hal ini membuktikan bahwa tindakan hydrotherapy rendam kaki air hangat yang tepat sangat mempengaruhi dalam proses penurunan tekanan darah. Kesimpulan dalam studi <br />kasus Pasien Ny. D mengalami penurunan tekanan darah. hydroterapy rendam kaki air hangat pada Ny. D didapatkan tekanan darah 150/80 mmHg sebelumnya 175/100 mmHg. Saran Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam memberikan implementasi pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan perfusi perier tidak efektif.</p> I'anah Al Azizah Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan GSH https://jurnal.akpergshwng.ac.id/index.php/kep/article/view/125 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000