PERBEDAAN PEMBERIAN KUNYIT ASAM DAN TEKNIK NAFAS DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
Abstract
Latar belakang: Dismenore adalah nyeri pada daerah perut hingga bagian bawah sampai dengan panggul, disaat menstruasi yang disebabkan oleh produksi zat kimia yang bernama prostaglandin yang dinyatakan dapat meningkatkan nyeri haid. Dismenore berdampak pada gangguan aktivitas fisik seseorang. Penanganan dismenore sangat penting untuk mencegah terjadinya dampak buruk akibat dismenore.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat dismenore sebelum dan setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan rebusan kunyit asam di Desa Wonoharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun 2020.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dengan jumlah populasi 16 remaja putri yang mengalami dismenore di Desa Wonoharjo Nguntoronadi Wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 6 informan yaitu remaja putri yang mengalami dismenore. Pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara, observasi, pengukuran nyeri menggunakan skala numerik.
Hasil: Didapatkan data skala nyeri pada informan yang diberikan teknik relaksasi nafas dalam, sebelum tindakan rentang nyeri berat dan sedang dan setelah tindakan pada rentang nyeri sedang dan ringan. Skala nyeri pada informan yang diberikan rebusan kunyit asam, sebelum tindakan seluruhnya pada rentang sedang dan setelah tindakan seluruhnya pada rentang ringan. Rata-rata
penurunan skala nyeri pada tindakan teknik relaksasi nafas dalam adalah sebesar 1.83 dan tindakan rebusan kunyit asam sebesar 3.33.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian tindakan antara teknik relaksasi nafas dalam dan pemberian kunyit asam. Pemberian ramuan herbal seperti kunyit asam sebaiknya lebih sering diberikan kepada remaja putri yang mengalami dismenore untuk mencegah terjadinya dampak buruk akibat dismenore.